Bank Indonesia dan Anggota Komisi XI DPR RI Adakan Sosialisasi Gerakan Non Tunai Bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Tubaba

Wednesday, 10 Aug 2022

Dibaca 186 Kali

KOMINFO TUBABA - Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung menyelenggarakan Sosialisasi Gerakan Non Tunai Bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Aula Rapat Kantor Pemda Tubaba. Rabu (10/08/2022).


Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung Irfan Farulian mengatakan, tujuan BI dan Anggota Komisi XI DPR RI Marwan Cik Asan bersama Pemkab Tubaba mengadakan kegiatan tersebut guna melakukan pembinaan maupun melibatkan para pelaku UMKM untuk melakukan dan terbiasa dengan transaksi Non Tunai.


"BI ingin mengetahui seberapa jauh para pelaku usaha UMKM di tubaba sudah mengenal transaksi Non Tunai, termasuk juga apakah para pelaku usaha tersebut sudah menggunakan konsep penjualan melalui digitalisasi/ marketplace", ungkapnya.


Dia pun menjelaskan bahwa QRIS adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), dengan menggunakan QR code.


"QRIS adalah standar kode QR yang dikembangkan oleh BI dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia. Fungsi QRIS adalah untuk memudahkan proses transaksi dengan QR code agar lebih cepat, dan terjaga keamanannya. Semua PJSP yang akan menggunakan QR code, pembayarannya wajib menerapkan QRIS," jelasnya.


Dia juga mengatakan, manfaat QRIS bagi Individu atau kelompok penjual (Merchant) antaranya berpotensi meningkatkan penjualan, bisa terhindar dari pembayaran uang palsu.


Sementara itu Kepala Dinas Koperindag Tubaba Khairul Amri menyampaikan, tumbuhnya objek wisata di Kabupaten Tubaba, diiringi pula dengan tumbuhnya UMKM yang ada. Melalui kegiatan ini juga diharapkan memberikan manfaat besar terhadap UMKM di Tubaba.


"Kehadiran dari bapak Marwan Cik Asan dan pihak BI, saya harapkan agar dimanfaatkan kesempatan tersebut oleh para pelaku UMKM dengan sebaik-baiknya, semoga bapak Marwan Cik Asan bisa memperjuangkan bagaimana nasib UMKM di tubaba kedepannya," pungkasnya.



Dikesempatan yang sama, Marwan Cik Asan mengungkapkan bahwa kehadirannya guna bersama-sama memberi semangat kepada para pelaku UMKM di tubaba. Baik itu bersama BI maupun juga bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.


Menurutnya, UMKM merupakan juru selamat bagi penopang perekonomian Nasional, karena UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional.


"62 persen pendapatan domestik bruto Indonesia berasal dari UMKM, begitu besar dampaknya bagi ekonomi nasional. 117 juta lapangan pekerjaan di indonesa dibuka oleh para pelaku UMKM," jelasnya.


Dia juga mengatakan bahwa UMKM kedepannya mempunyai tantangan yang begitu besar yaitu digitalisasi. Karena hampir disetiap sendi kehidupan kita tersentuh digital.


"Dengan menggunakan penjualan melalui digitalisasi, maka para pelaku UMKM bisa menjangkau pasar yang lebih luas," pungkasnya.


Kegiatan tersebut diikuti oleh para pelaku UMKM yang ada di tubaba.

Diposting oleh Richard Atherton
Dinas Komunikasi dan Informatika